Di antara tuntutan hidup yang tinggi, terkadang ada orang yang menambah tuntutan tersebut, kata psikolog klinis Tara Adhisti de Thouars. Anda melakukan ini dengan terlalu menekan diri sendiri, mengkritik diri sendiri, dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. “Itu justru memperburuk kondisi mental yang bersangkutan,” kata Tara.
Ia menjelaskan, kehadiran media sosial di zaman sekarang ini juga mendorong masyarakat untuk lebih mengedepankan sebagai ajang aktualisasi diri. Kemudian, demi konten di media sosial, banyak orang yang berusaha keras untuk tampil beda.
Meski begitu, menurut Tara, ada banyak cara positif agar orang bisa bermakna atau dilihat orang lain tanpa menyakiti diri sendiri. “Saya merasa media sosial telah membuat generasi muda saat ini merasa harus tampil menonjol, terutama Gen Z atau remaja yang masih perlu mencari jati diri,” kata Tara.
Tara memperingatkan bahwa apa yang Anda lihat di media sosial seringkali hanyalah sisi baiknya. “Mungkin beberapa orang tidak menonjol dengan cara yang benar,” kata Tara.
Self-awareness, atau kesadaran mengenal diri sendiri, lanjut Tara, merupakan langkah awal untuk menghindari masalah kejiwaan. Ini termasuk kesediaan seseorang untuk memeriksa kondisi fisik dan mentalnya, dan kesediaan untuk mengambil tindakan segera jika masalah teridentifikasi sebelum menjadi lebih buruk.
“Makanya penting untuk istirahat dulu dan benar-benar melihat secara objektif pada ‘Haruskah saya melakukan ini, ya?’, ‘Apakah ini terlalu banyak?’, ‘Apakah tubuh saya masih meminum ini atau mungkin sudah lelah? Jika Anda benar-benar merasa seperti kamu menyakiti dirimu sendiri, lakukan sesuatu tentang itu,” kata Tara.
Cara Menggunakan Media Sosial dengan Bijak
Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian dari gaya hidup kita. Hampir setiap orang memiliki setidaknya satu akun media sosial.
Bahkan, media sosial bukan lagi sekedar tempat bersosialisasi, tapi juga tempat jual beli, pamer keahlian, dan mencari pekerjaan. Topik yang dibahas di media sosial semakin luas dan beragam. Beberapa orang menerbitkan artikel yang bermanfaat, pendapat pribadi, bahkan menyebarkan fitnah dan kebencian. Akibatnya, muncul banyak masalah, mulai dari media sosial.
Meskipun masalah ini bukan karena media sosial, terserah kita yang menggunakannya. Untuk menghindari masalah media sosial, berikut adalah 10 cara menggunakan media sosial dengan bijak.
Hindari berbagi informasi pribadi
Hanya berbagi informasi pribadi di media sosial dapat menimbulkan banyak pertanyaan. Seringkali, informasi ini digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan identitas, mengintimidasi, melecehkan, atau bahkan mengintimidasi seseorang.
Oleh karena itu, penting bagi Anda dan keluarga untuk tidak membagikan informasi pribadi di media sosial. Seperti nama asli, alamat rumah, alamat kantor, nomor handphone bahkan foto keluarga hingga kalender pribadi. Jika Anda ingin berbagi foto keluarga atau alamat rumah dll yang benar-benar pribadi, Anda dapat mengubah pengaturan atau pengaturan akun media sosial Anda menjadi pribadi dan hanya dapat dilihat oleh orang tertentu.
Ini jauh lebih aman daripada jika Anda hanya berbagi informasi, dan dapat dilihat oleh ribuan orang yang bahkan tidak Anda kenal.
Pilih teman dan follower Anda
Memiliki banyak teman dan pengikut memang menyenangkan, tetapi Anda harus menyadarinya. Tidak semua orang di media sosial Anda bisa menjadi teman yang baik.
Pastikan Anda benar-benar memilih Teman dan Pengikut, atau setidaknya ubah pengaturannya menjadi Pribadi. Jadi setiap orang harus mengirimkan permintaan sebelum mereka dapat menambahkan Anda sebagai teman.
Banyak akun palsu yang memiliki tujuan tertentu atau mengatasnamakan seseorang untuk keuntungan pribadi. Jadi, Anda harus berhati-hati karena akun palsu ini jelas tidak dapat dikreditkan.
Bahaya lain, jika Anda tidak mengkritik teman Anda, adalah bahwa informasi pribadi Anda disebarluaskan tanpa sepengetahuan Anda, yang berpotensi mengarah pada perilaku berbahaya.
Hindari akun dan postingan negatif
Ketika Anda membuka media sosial, Anda pasti menemukan beberapa akun yang suka memposting hal-hal negatif. Contohnya seperti berita hoax, unsur SARA, ujaran kebencian terhadap seseorang atau pemerintah, atau bahkan ujaran provokatif.
Postingan tersebut seringkali sangat mengganggu, cukup mengganggu hingga membuat Anda khawatir. Jadi daripada merusak pikiran Anda dengan terpapar hal-hal negatif, sebaiknya hindari akun dan postingan tersebut.
Jangan terus membacanya ketika Anda tahu itu tidak akan berhasil. Laporkan akun atau blokir jika perlu. Jangan terjebak dalam ulasan negatif karena Anda telah membuang waktu dan energi untuk hal semacam ini.
Berpikir dahulu sebelum berbagi postingan
Media sosial dibanjiri dengan foto dan video postingan yang mendukung. Tetapi dengan berita palsu yang sedang naik daun, Anda harus berpikir dua kali sebelum menekan tombol bagikan atau berbagi.
Anda tahu, banyak hal di media sosial saat ini diatur oleh undang-undang. Seperti ikut serta menyebarkan hoax atau berita bohong, membuat komentar yang menyinggung orang lain atau menghina nama baik lembaga, dll.
Pastikan itu asli sebelum membagikannya. Pastikan itu positif dan bermanfaat untuk dibagikan kepada orang lain.
Jika Anda tidak berpikir sebelum berbagi atau berkomentar, Anda dirugikan karena Anda dapat dituntut atas perbuatan Anda.
Jadi, untuk menggunakan media sosial dengan bijak, selalu saring informasi yang Anda terima dan pikirkan sebelum membagikannya.
Kebiasaan menghindari kesedihan atau curhat
Berbagi sudah menjadi kebiasaan bagi pengguna media sosial. Namun tidak jarang karena mereka terlalu fokus untuk berbagi sehingga kehilangan kendali atas materi yang perlu dibagikan. Suka mengadu atau curhat masalah pribadi.
Meski tujuannya untuk mendapatkan simpati dari orang lain, pada kenyataannya kebanyakan orang tidak memilikinya. Sebaliknya, mereka kesal, menganggap Anda lemah, membesar-besarkan masalah, dan tidak bisa menyimpan rahasia.
Sebelum Anda menyadarinya, mengeluh atau melampiaskan, apalagi membungkusnya dengan kata-kata kasar, seperti mengungkap rasa malu Anda sendiri dan mengungkapkan jati diri Anda yang sebenarnya.
Jadi hindari kebiasaan mengeluh atau curhat di media sosial. Bagaimanapun, masalah pribadi Anda bukan urusan orang lain. Orang hanya bisa membaca dan membayangkan, mereka tidak bisa merasakan apa yang Anda rasakan.
Mengeluh atau curhat tidak ada gunanya, akan lebih baik jika Anda membagikan postingan atau motivasi yang bermanfaat agar orang lain selalu bersemangat dan termotivasi untuk membaca postingan Anda.
Menggunakan bahasa yang sopan
Ingat, saat menggunakan media sosial, hindari memposting konten emosional. Kata-kata yang ditulis saat emosional selalu tidak menyenangkan untuk dibaca orang lain.
Hindari juga membuat lelucon dengan kata-kata cabul, kasar yang bahkan mungkin menyinggung perasaan orang lain. Meski hanya lelucon, kata-kata Anda tidak nyaman dibaca dan bisa melukai perasaan seseorang.
Gunakan tata bahasa yang sopan. Kata-kata Anda mengungkapkan siapa Anda sebenarnya dan menentukan bagaimana Anda ingin orang lain memperlakukan Anda.